Sering kali perilaku mencotek di anggap benar oleh siswa-siswi, karena
kejujuran tidak berarti dibanding dengan nilai yang tinggi , jadi siswa dan
siswi akan melakukan segala cara agar nilai mereka tinggi. Orang tua juga akan
memarahi jika nilai anak rendah sehingga anak akan berbuat curang agar nilai
mereka tinggi. Dengan adanya masalah ini maka system Pendidikan, pola pikir
anak bangsa harus di koreksi Kembali.
Perilaku
menyontek disebabkan oleh beberapa hal yaitu tingkat
efikasi diri yang rendah. Jannah (dalam Myers, 2005) bahwa efikasi diri sangat berperan penting dalam diri
siswa. Siswa dengan efikasi diri yang tinggi akan memperlihatkan
sikap yang lebih gigih, tidak cemas dan tidak mengalami
tekanan dalam menghadapi masalah, dan siswa yang memiliki tingkat efikasi diri yang rendah
akan memperlihatkan situasi sebaliknya.
Perilaku
menyontek merupakan suatu perbuatan atau cara-cara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala macam cara yang dilakukan
seseorang untuk mencapai
nilai yang terbaik
dalam menyelesaikan tugas
terutama pada ulangan atau ujian. (Hartanto, 2012:10)
Menyontek atau ngepek menurut Kamus
Besar Indonesia adalah mencontoh, meniru atau
mengutip tulisan.
Menurut (Gerdeman, 2000:2) menyebutkan
bahwa 4 faktor yang berhubungan dengan perilaku ketidakjujuran pelajar (dishonest
student behavior) yaitu :Karakteristik individual (individual characteristics), Pengaruh teman sebaya,
Pengaruh bimbingan, Kebijaksanaan institusi.
Terkait dengan dampak negatif siswa menyontek peneliti juga menggunakan indikator
sebagi acuan dalam penelitian ini. Dampak negatif
siswa menyontek menggunakan indiktor: 1) malas belajar, 2)
biasa berbohong, 3) menghalalkan segala cara,
4) menular, 5) tidak percaya diri.
Adapun cara mengatasi
perilaku mencontek yang pertama meningkatkan semangat belajar kepada anak,
meningkatkan rasa percaya diri anak, apresiasi usaha anak, jangan hanya fokus
terhadap hasil dan jangan pernah membanding-bandingkan antar anak.
0 komentar:
Posting Komentar